"Martin Kembali Merasakan Tekanan, Apakah Para Pemain Rangers Menyia-nyiakannya?"

Dibuat pada 2025-09-26 13:00

Gambar

Manusia memang tak luput dari kesalahan, begitu pula dengan pemain sepak bola. Mohamed Diomande, pemain Rangers, harus merasakan kartu merah hanya empat menit sebelum babak pertama berakhir. Keputusannya untuk melakukan pelanggaran yang tak perlu membuat timnya bermain dengan 10 pemain dan kalah 0-1 dari Genk.

Russell Martin, manajer Rangers, pasti merasa tertekan dengan hasil buruk ini. Timnya tampil buruk sejak awal, kesulitan dalam pertahanan, ceroboh dalam penguasaan bola, dan kurang koordinasi di berbagai area. Kekalahan ini membuat para suporter semakin menyoroti kinerja Martin yang belum memberikan hasil memuaskan.

Tak hanya itu, keputusan transfer musim panas ini juga menjadi sorotan. Meskipun Rangers menghabiskan £21 juta, termasuk biaya transfer dan pembayaran pinjaman, namun performa tim tetap buruk. Youssef Chermiti, striker muda yang dibeli dengan harga £8 juta, tak mendapatkan peluang emas selama pertandingan.

Kegagalan Rangers dalam mencetak gol juga menjadi fokus utama. Para penyerang mereka tampil sendirian tanpa dukungan, sehingga sulit untuk menciptakan peluang berbahaya. Martin yang seharusnya mengatur strategi tim juga turut bertanggung jawab atas hasil buruk ini.

Dalam pertandingan berikutnya, Rangers akan menghadapi tantangan berat ketika bertandang ke markas Livingston. Dengan lapangan sintetis, manajer yang cerdik, dan tim yang fisik, Rangers harus siap menghadapi ujian berat. Apakah mereka mampu bangkit dan membuktikan bahwa mereka pantas mendapatkan dukungan dari para suporter?

Kritik pedas tidak hanya ditujukan kepada Martin, namun juga kepada para pemain Rangers yang belum mampu memberikan performa terbaik. Semua pihak di Rangers harus bekerja sama untuk mengubah situasi ini agar tim bisa kembali meraih kemenangan. Semoga kekalahan ini bisa menjadi cambuk bagi mereka untuk bangkit dan menunjukkan potensi sebenarnya dalam pertandingan mendatang.

Baca berita asli